Berita  

Resmi Jadi Tersangka, Menteri KKP Edhy: Ini Kecelakaan, Saya Bertanggung Jawab Dunia Akhirat

Edhy Prabowo (sumber: Kompas.com)

bukabaca.id, Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo telah diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus ekspor benih lobster atau benur, Rabu (25/11/2020), pukul 23.00 Wib kemarin.

Usai diperiksa, kepada awak media, politikus partai Gerindra tersebut mengatakan siap mempertanggungjawabkan perbuatannya di dunia maupun di akhirat kelak.

“Ini adalah kecelakaan, Saya akan bertanggung jawab dunia akhirat,” ucap Edhy dalam jumpa pers.

Edhy sempat meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“khususnya masyarakat perikanan yang mungkin banyak terkhianati,” katanya.

Selain itu, mantan Akabri tahun 1991 itu juga tak lupa meminta maaf kepada parta Gerindra yang diketahui sebagai kendaraan politik yang membawanya sampai pada jabatan menteri.

“Saya juga minta maaf kepada keluarga besar partai saya [Gerindra] dan saya akan mengundurkan diri sebagai wakil ketua umum partai,” bebernya lagi.

“Saya juga akan minta untuk tidak lagi jadi menteri, dan saya kira prosesnya sudah berlangsung. Saya akan hadapi ini dengan jiwa besar,” pungkas Edhy sambil berjalan keluar gedung KPK untuk ditahan di rutan KPK cabang Gedung Merah Putih.

Kronologi penangkapan Edhy terjadi di Bandara Soekarno Hatta pada 25 November 2020 pukul 01.25 Wib. Ia bersama 16 orang lainnya diciduk KPK pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) sesaat tiba dari Amerika Serika.

Selain Edhy, istrinya, Iis Edhy Prabowo juga ukut diboyong KPK bersama beberapa pejabat di lingkup Menteri Kelautan dan Perikanan. (*)

Exit mobile version