Gubernur Sulsel Serasa Ujian Nasional Tiap Bertemu Profesi ini
bukabaca.id, Makassar – Dalam Memperingati hari Pers Nasional, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah juga turut mengucapkan selamat kepada para jurnalis yang selama ini menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Ucapan selamat kepada awak media disampaikan Nurdin Abdullah melalui akun Facebook miliknya. Tak hanya ucapan selamat, Gubernur yang akrab disapa ‘andalan’ tersebut mengaku dirinya sedang ujian nasional saat para wartawan melontarkan pertanyaan.
“Mendapat pertanyaan dari Wartawan kadang rasanya seperti menjawab soal ujian nasional, siap tidak siap harus saya jawab pada saat itu juga, menjawabnya pun kadang dengan ekspresi yang sangat serius tapi kadang juga bisa santai dengan para awak media” tulis Nurdin Abdullah di akun Facebook miliknya Minggu, (09/022/2020).
“Di Hari Pers Nasional ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada segenap jurnalis yang selama ini telah menyampaikan informasi ke masyarakat. Selamat Hari Pers Nasional” tambah mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.
Sebagai pejabat publik, kedekatan Nurdin Abdullah dengan para jurnalis bukan hal baru. Setiap kegiatan bahkan kebijakan baru yang dikeluarkannya menjadi bahan informasi yang akan disampaikan para wartawan kepada khalayak.
Berselang satu jam, ucapan selamat Nurdin Abdullah kepada para jurnalis mendapat respon positif dari masyarakat. Sebanyak 800 orang menyukai bahkan beberapa di antaranya mengucapkan terima kasih kepada Nurdin Abdullah karena dinilai sebagai Gubernur yang senantiasa mensupport para wartawan dalam melaksanakan tugasnya.
“Makasih pak prof yang selalu memberi support kpd awak media. Semoga kekompakan selalu terjaga dan saling sinergi dalam membangun SulSel untuk Maju, Berwibawa, dan Terhormat. By. Asdar Akbar Bintang top,” tulis akun Gowa-mo pada kolom komentar.
Untuk diketahui, setiap tanggal 9 Februari bukan hanya Hari Pers Nasional, tetapi hari itu juga merupakan terbentuknya Asosiasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang didasarkan pada keputusan Presiden Nomor 5 tahun 1985. (Ahmadi)
