bukabaca.id, Makassar – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Makassar tolak Omnibus Law atau RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka). Mereka melakukan aksi dengan menutup ruas Jalan Urip Sumoharjo menggunakan mobil kontainer di depan Kampus UMI, Jum’at, (13/03/2020).
Massa yang menunggangi kontainer 10 roda di ruas jalan mengakibatkan arah Perintis Kemerdekaan macet parah. Sejak pukul 16.00 Wita hingga 18.00 Wita, akses jalan yang lumpuh bisa dilalui para pengguna jalan.
Aksi unjuk rasa penolakan Rancangan Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja (RUU Cilaka) atau disebut Omnibus Law yang dianggap mengancam karena menseleraskan 82 undang-undang dengan 1.194 pasal mencakup 11 klaster.
Rancangan Undang-undang juga dianggap mengeksploitasi Sumber Daya Alam (SDA) dengan menghapus Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang menjadi harapan jaring pengaman bagi kelestarian alam.
Suara lantang teriakan mahasiswa yang memimpin aksi (orator) begitu membara seperti kobaran api dari beberapa buah ban yang di bakar.
“Omnibus Law omong kosong cipta lapangan kerja,” tulis dalam petaka yang diangkat oleh peserta unjuk rasa.
Menurut para demonstran metode pembuatan aturan tersebut digunakan oleh negara yang menganut sistem Common Law seperti Amerika Serikat, Canada dan Irlandia. Konsep dengan membuat satu UU baru untuk mengamendemen beberapa UU sekaligus. (Arman Jaya)
