Rapat DPR RI Memanas, Komisi IX Soroti Lambannya Tindakan Menkes soal Kasus Pelecehan Seksual oleh Dokter

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Sri Meliyana. (Ist).

Jakarta – Rapat kerja antara Komisi IX DPR RI dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berlangsung panas setelah para legislator mempertanyakan penanganan lambat dalam sejumlah kasus pelecehan seksual yang melibatkan tenaga kesehatan.

Anggota Komisi IX DPR RI, Sri Meliyana, secara tegas menyoroti lemahnya respons Kementerian Kesehatan dalam menyikapi dua kasus pelecehan seksual yang mencuat baru-baru ini. Kasus pertama terjadi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, yang melibatkan seorang dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS), sementara kasus kedua terjadi di Garut, di mana seorang dokter kandungan diduga melakukan pelecehan terhadap pasien.

Menurut Sri Meliyana, kasus-kasus seperti ini bukanlah hal baru dan patut dicurigai masih banyak yang belum terungkap ke publik. Ia menyatakan bahwa ketidaktegasan dan lambannya langkah dari Menkes berpotensi membuat kasus serupa kembali terulang.

“Ini bukan pertama kali terjadi. Sudah sering kami dengar, tapi tidak muncul ke publik. Jika Menkes tidak tegas dan cepat bertindak, hal ini akan terus berulang,” ujar Sri dalam rapat tersebut.

Menanggapi sorotan tersebut, Budi Sadikin berupaya menjelaskan langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh Kementerian Kesehatan. Namun, penjelasan itu tidak sepenuhnya meredakan ketegangan dalam rapat.

Komisi IX meminta Menkes bertindak lebih konkret dalam memastikan sistem pengawasan dan penanganan kasus pelecehan di fasilitas kesehatan berjalan maksimal. Legislator juga menuntut transparansi dan perlindungan bagi korban.

Rapat ini menjadi sorotan publik karena menunjukkan betapa seriusnya persoalan pelecehan seksual dalam dunia medis dan perlunya reformasi sistem untuk menjamin keamanan pasien dari segala bentuk kekerasan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *