banner 728x250

Berita  

Jelang Hari Jadi Barru, Jembatan Amruk di Malam Jumat

Foto : Kondisi jembatan yang ambruk di Kabupaten Barru
Foto : Kondisi jembatan yang ambruk di Kabupaten Barru.

bukabaca.id, Barru – Jembatan yang dilalui jalur trans Sulawesi ambruk, tepatnya di Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Satu unit truk Hino 10 roda tipe Kenis dengan Nomor Polisi  DD 8991 MT dari arah Makassar menuju Parepare  yang mengangkut pupuk jatuh ke sungai, terjadi  sekitar pukul 22.00 Wita, Kamis (13/02/2020).

Kepala Desa Bojo, Arifin Tinulu dalam keterangannya bahwa jembatan jebol kurang lebih 5 meter dan supir truk dinyatakan selamat dalam kejadian tersebut setelah mendapat pertolongan warga, ratusan sak pupuk muatan truk  ikut tenggelam ke sungai.

Menurut keterangan warga sekitar jembatan tersebut telah beberapa hari tampak retak, sehingga  saat truk melintas warga sempat memberika arahan untuk melewati jembatan baru yang bersebelahan, namun supir tetap melewati jembatan yang terbilang tua.

Abu, menuturkan kejadian ini berlangsung saat-saat jalan poros dalam kondisi lengang. “Sunyi-sunyinya langsung ada dentuman keras, kami warga Bojo berlarian ingin mengetahui dan mengira terjadi tabrakan, tapi kita lihat ternyata mobil besar jatuh dibawah jembatan, eh jebolki jembatan yang lama,” tutur warga bojo

Ramai postingan netizen di sosmed terutama facebook, memperlihatkan warga sekitar bergotong royong yang segera  mengevakuasi korban. Salah satunya pengguna facebook bernama Muhammad Sirul Haq yang menayangkan siaran langsung (live),

“Sebenarnya jembatan ini memang sudah lama dan harus diganti dengan yang ada disampingnya, namun karena masih dianggap masih bagus konstruksinya sehingga masih digunakan,” ucapnya pada rekaman tayangan langsungnya

Pupuk muatan merupakan jenis Amonium Sulfat ZA produksi Petrokimia Gresik yang memiliki beberapa kandungan, yakni Nitrogen (N)  Sulfur (S). Pupuk yang berbentuk kristal ini sangat mudah larut dalam air.

Menurut Andi Sri Iryani yang merupakan  akademisi bidang teknik kimia, saat dikonfirmasi bukabaca.id mengatakan pupuk yang tumpah tersebut bisa saja berbahya.

“Bisa saja berbahaya apalagi pupuknya mengandung Sulfur (S), tetapi perlu dikaji lebih jauh karena setiap produk itu ada takaran komposisi masing-masing yang sudah diperhitungkan sesuai dengan penggunaannya,” ujar Sri dalam keterangannya.

Kemasan pupuk yang terdiri atas dua lapis yakni pada lapisan luar karung dan bagian dalam menggunakan kantong plastik namun masih memiliki potensi ada yang larut ke dalam air sungai.

Menurut Sri jika memang ada yang tumpah maka akan terjadi pencemaran akibat bahan kimianya. “Jika air sungainya ingin diambil sebagai air minum maka harus dilakukan proses pengolahan selanjutnya,” tutup Sri

Selain itu pengaruh zat kimia terhadap ekosistem sungai perlu juga dipastikan, jika penanganan sampai saat ini berfokus pada konstruksi jalan dan keselamatan pengguna lalu lintas. Maka diperlukan pula perhatian terhadap ekologi. (Arman Jaya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *