banner 728x250

Generasi Milenial Rentan Terkena Penyakit Jantung, Kenapa?

Generasi Milenial Rentan Terkena Penyakit Jantung
Kegiatan “Senam Aero dan Zumba” kolaborasi Yayasan Jantung Indonesia Sulsel dan Transmart, bertempat di Lapangan Parkir Transmart Pengayoman jalan Pengayoman Kota Makassar Sabtu (12/11/2022).

bukabaca.id, Makassar – Penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah saat ini rentan menyerang kaum milenial. Hal ini disebabkan kecenderungan kaum milenial yang lebih mengedepankan gaya hidup, kurang berolahraga, kurang bergerak atau tidak aktif, yang didominasi dengan kegiatan duduk atau tidur sepanjang hari.

Hal itu disampaikan oleh Deli Djafar, Ketua Ikatan Pelatih Klub Jantung Sehat Sulsel kepada bukabaca.id disela-sela Kegiatan “Senam Aero dan Zumba” kolaborasi Yayasan Jantung Indonesia Sulsel dan Transmart, bertempat di Lapangan Parkir Transmart Pengayoman, di jalan Pengayoman Kota Makassar Sabtu (12/11/2022)

“Kurang gerak dan kurang berolahraga, hal itulah yang membuat tubuh menjadi tidak bugar dan metabolisme serta lemak tubuh menjadi tidak terjaga,” pungkas Deli.

Di tempat terpisah Subspesialis penyakit dan konsultan kardiovaskular Birry Karim mengatakan generasi milenial perlu memperbaiki gaya hidup karena penyakit jantung mulai menyerang kelompok ini.

“Pasien termuda yang saya terima itu 25 tahun, ada 28 tahun, dan itu sudah bergeser trennya, bukan lagi pasien lanjut usia atau dewasa tapi sudah menghantui kelompok milenial,” katanya.

Usia pasien, Birry menyampaikan secara epidemiologi, pasien penyakit jantung mulai menyerang usia muda, terutama laki-laki. Sedangkan untuk pasien perempuan biasanya mulai menyerang saat memasuki usia menopause. Pergeseran usia pasien dengan serangan jantung disebutnya akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan memakan makanan cepat saji, merokok, asupan gula dan lemak yang tidak terjaga, hingga pemilihan cara penyajian daging yang kurang sehat.

“Healthy life food balance, daging tidak masalah tapi yang menjadi masalah cara penyajiannya yang banyak santan. Kemudian daging has dalam lebih baik dibandingkan, untuk ayam pilih dada, kulit dipisahkan karena banyak lemak di bawah kulit,” ucapnya.

“Namun, tidak berarti gaya hidup tidak sehat dan langsung menjadi gagal jantung, bisa ke diabetes, kencing manis, hingga jantung koroner, yang kemudian menjadi gagal jantung,” jelasnya.

Lebih lanjut Birry menyarankan kelompok usia milenial rutin memeriksakan diri ke dokter, terutama kolesterol dan gula darah, setahun sekali untuk mengantisipasi terjadinya jantung koroner yang menjadi penyebab utama serangan jantung.

Sedangkan untuk pemeriksaan elektrokadiografi (EKG) tidak harus dilakukan setahun sekali karena pemeriksaan ini sebenarnya dianjurkan pada yang berusia 35 tahun.

“Namun jika mengalami gangguan metabolik, maka tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan EKG sedini mungkin,” tegasnya. (Mashud Azikin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *