bukabaca.id, Makassar – Makassar International 8 Festival 2019 mengusung konsep berbeda dari sebelumnya. Kegiatan yang terpusat di Sunset Cove 8, Citraland City Losari, Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dikemas dengan memadukan delapan unsur industri kreatif, yakni festival fashion, food, fiction writer and fonts, fine art, folks, flora fauna, dan film.
Konsep yang diusung pada tahun ini sangat menarik mengarah pada kampanye seputar lingkungan. Mohammad Ramdhan Pomanto yang dikenal sebagai founder dari F8 mengajak kepada seluruh elemen untuk peduli lingkungan.
“Kita mengajak masyarakat untuk peduli lingkungan dengan masuknya ke kawasan kegiatan dengan membawa sampah (botol plastik), atau men-download aplikasi persampahan,” kata Danny Pomanto, sapaan akrabnya, saat malam pembukaan, Jumat malam (11/10/2019).
F8 yang keempat ini sudah masuk top ten (Top 10), sehingga foundernya berharap mampu mempertahankan raihan yang telah dicapai.
“Karena event ini sudah masuk top ten kita harus mempertahankan posisi itu. F8 sudah menjadi milik masyarakat. Kita lihat UMKM banyak melibatkan masyarakat, karena itu telah menjadi aspirasi masyarakat sebelumnya. Itu yang coba kita minta dan dengarkan masyarakat dan berkolaborasi dengan yang dari internasional dan nasional,” harap Danny Pomanto.
Salah satu peserta yang mengisi tenant pada kegiatan ini dari Pasir Art dan Makassar Paracord dengan menyediakan aksesori menarik hasil kerajinan tangan. Inisiator Pasir Art, Jek Gimbal, mengungkapkan memperoleh keuntungan dibanding saat berjualan pada beberapa kegiatan sebelumnya.

“Soal banyaknya pembeli memang banyak dibanding ketika berjualan di tempat lain, namun jika dibandingkan dengan event F8 tahun lalu, saya memperoleh keuntungan yang lebih banyak,” kata Jek Gimbal.
Usaha berjualan aksesori dari hasil kerajinan tangan telah dimulai sejak 2015, namun sampai saat ini belum memiliki bangunan permanen atau toko. “Karena saya tinggal di daerah Cendrawasih dalam melakukan transaksi melaui cash on delivery (COD)” kata pemuda berambut gimbal ini.
Karya seni yang bervariatif ini di antaranya tas, gelang, dan masih banyak lagi. Kelebihannya karena yang digunakan sebagai bahan utama adalah benang khusus sehingga kualitas dan ketahanannya tidak diragukan lagi. (Arman Jaya)