Buka Baca ID

Buka dan Baca Berita Harian Online Indonesia

Featured

“Curhat PHL ke Politisi NasDem Selayar Muhammad Saing: Nasib Kami Bagaimana?”

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Fraksi NasDem, Muhammad Saing.

KEPULAUAN SELAYAR – Aspirasi warga kembali menggema dalam reses masa sidang kedua tahun 2025 yang digelar oleh anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Saing. Dalam kunjungan ke sejumlah titik di Kecamatan Buki, Bontomanai, dan Bontomatene, beragam keluhan dan harapan masyarakat disampaikan langsung kepada wakil rakyat tersebut.

Reses yang berlangsung di empat titik ini menjadi ajang penting bagi warga untuk mencurahkan isi hati mereka. Salah satu keluhan yang mencuri perhatian datang dari Dusun Silolo, Desa Lalang Bata. Sejumlah tenaga honorer (PHL) mengeluhkan nasib mereka yang belum jelas setelah gagal lolos dalam seleksi PPPK.

“Nasib kami bagaimana, Pak? Kami sudah mengabdi bertahun-tahun, tapi belum ada kejelasan,” ungkap salah satu tenaga PHL dengan nada penuh harap.

Tak hanya soal honorer, warga juga menyinggung kondisi jalan poros Buki Silolo yang sudah lama tidak tersentuh pembangunan sejak masa Bupati Sahrir Wahab, serta permintaan bantuan kawat duri untuk kebutuhan pertanian.

Di titik lain, seperti Dusun Panaikan, Desa Jambuia, warga berharap pemerintah segera membangun jalan tani dan memberikan bantuan untuk masjid. Akses jalan yang memadai, menurut mereka, adalah kunci utama peningkatan hasil pertanian.

Sementara itu, Dusun Polabunging Timur, Desa Polabunging, menyuarakan kebutuhan yang lebih luas: bantuan alasintan, alat pertanian, pembangunan jalan tani, dan perbaikan masjid. Kondisi ini menggambarkan masih banyaknya kebutuhan mendasar yang belum terpenuhi di wilayah pedesaan.

Muhammad Saing yang juga merupakan politisi Partai NasDem menyatakan akan membawa seluruh aspirasi tersebut ke forum DPRD untuk diperjuangkan.

“Warga ingin agar pemerintah lebih dekat dengan masyarakat. Lewat reses ini, saya melihat dan mendengar langsung kebutuhan mereka. Ini akan menjadi prioritas untuk kami perjuangkan di tingkat kabupaten,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam menghadirkan kebijakan yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.

Reses ini sekaligus menjadi pengingat bahwa harapan masyarakat terhadap perhatian pemerintah masih tinggi. Suara-suara dari dusun menjadi cerminan nyata kondisi di akar rumput yang menanti jawaban dan solusi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *